Diberitahukan kepada Warga Ulu Brayun yang berniat berqurban untuk dapat mendaftarkan diri menjadi peserta Qurban 1440 Hijriyah Masjid Al-Fallah Ulu Brayun/menyalurkan Qurbannya melalui Panitia Qurban Masjid Al-Fallah Ulu Brayun.
Selasa, 30 Oktober 2018
Sabtu, 25 Agustus 2018
KARNAVAL SEPEDA HIAS DI ACARA PERINGATAN 17 AGUSTUS 2018 DI ULU BRAYUN
KARNAVAL SEPEDA HIAS DI ACARA PERINGATAN 17 AGUSTUS 2018
DI ULU BRAYUN
DI ULU BRAYUN
(Foto saat Persiapan Pelepasan Karnaval Sepeda Hias)
Hari Minggu tanggal 19 Agustus 2018, Ulu Brayun Desa Ara Condong Merayakan HUT RI ke 73 dengan Mengadakan Karnaval Sepeda Hias, Gerak Jalan Santai dan Panjat Pinang. Karnaval Sepeda Hias dan Gerak Jalan Santai melalui Rute Kuburan China - Kedai Dani Pangsit, sedangkan Acara Lomba Panjat Pinang di Pusat Acara Kegiatan yaitu di Lapangan Sebelah Dani Pangsit .
Warga Dusun I Ulu Brayun, Dusun I Pasar VI, Dusun XI Ulu Brayun dan Dusun XII Lubuk Durian Banyak yang Ikut Acara tersebut. Di acara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Ara Condong ini hadir juga 2 (dua) Tokoh Muda Ulu Brayun yang kini menjabat sebagai Anggota DPRD Kabupaten/Provinsi Yakni : Muhammad Bahri, SH (Anggota DPRD Kabupaten Langkat) dan H. Robby Anangga, SE (Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara).
(Foto saat Pemberian Hadiah Kepada Pemenang Karnaval Sepeda Hias)
Untuk Melihat Karnaval Sepeda Hias, Gerak Jalan Santai dan Lomba Panjat Pinang dapat di lihat di Video dibawah ini
REMAJA MASJID DAN MURID MDA AL-FALLAH ULU BRAYUN TAKBIR KELILING (PAWAI OBOR) HARI RAYA IDUL ADHA 1439 H DI STABAT
REMAJA MASJID DAN MURID MDA AL-FALLAH ULU BRAYUN TAKBIR KELILING (PAWAI OBOR) HARI RAYA IDUL ADHA 1439 H DI STABAT
Hari Jum'at tanggal 24 Agustus 2019 yang bertepatan dengan tanggal 12 Djulhijjah 1439 H Masyarakat Stabat dan Sekitarnya, Tumpah Ruah di Jl. Proklamasi dan Jl. K.H. Zainal Arifin Stabat menyaksikan Takbir Keliling (Pawai Obor) Hari Raya Idul Adha 1439 H. Para Peserta Takbir Keliling (Pawai Obor) berasal dari Remaja Masjid -Remaja Masjid di Desa-Desa/Kelurahan-Kelurahan/Kecamatan-Kecamatan di Kabupaten Langkat, diantaranya :
1. Remaja Masjid dan Murid MDA Al-Fallah Ulu Brayun Desa Ara Condong Kec. Stabat
2. Remaja Masjid Kampung Baru Desa Ara Condong Kecamatan Stabat
2. Remaja Masjid Kampung Baru Desa Ara Condong Kecamatan Stabat
3. Remaja Masjid Dusun IV Desa Ara Condong Kecamatan Stabat
4. Remaja Masjid Paya Mabar Kecamatan Stabat
5. Remaja Masjid Perdamaian Kecamatan Stabat
6. Remaja Masjid As Syakirin
7. Remaja Masjid Pantai Gemi
8. Remaja Masjid-Remaja Masjid Kecamatan Stabat Lainnya
9. Remaja Masjid Pertumbukan Kecamatan Wampu
10.Remaja Masjid-Remaja Masjid Kecamatan Wampu Lainnya
11.Remaja Masjid-Remaja Masjid Kecamatan Secanggang
12.Remaja Masjid-Remaja Masjid Kecamatan Sei Bingai
13.Remaja Masjid-Remaja Masjid Lainnya
Setiap Peserta Takbir Keliling (Pawai Obor) menampilkan Kenderaan Hias Masjid dengan Kreatifitasnya yang berbeda-beda diantaranya Masjid Kubah Berputar, Masjid yang di Buat dari Botol Aqua, Kendaraan Hias Sampan, Beduk Berjalan, Seragam Haji, Seragam Pejuang.
Yang paling Berkesan Ialah Bendera Negara Indonesia dan Bendera Negara Palestina ikut mewarnai Takbir Keliling (Pawai Obor) Tersebut.
Untuk Menyaksikan Kemeriahan Takbir Keliling (Pawai Obor) dapat di lihat di Video dibawah ini
Rabu, 25 Juli 2018
SEJARAH ULU BRAYUN DI DESA ARA CONDONG
SEJARAH DESA ARA CONDONG
(Foto : Kantor Desa Ara Condong)
Kata Ara Condong diambil dari kata Ara dan Condong yaitu Pohon kayu Ara yang besar yang Condong (Miring) di Pinggir Sungai Wampu.
Pada awalnya Desa Ara Condong bergabung dengan Stabat Baru Kecamatan Stabat yang terdiri dari Dusun I Ulu Brayun, Dusun XI Ulu Brayun, Dusun XII Lubuk Durian dan Jln. M. SAID sebelum berganti nama menjadi Dusun VII Wonogiri, yang waktu itu Dusun-Dusun ini masih menjadi satu dengan Dusun I Ulu Brayun.
Setelah berdirinya Desa Ara Condong dan mendapat pengakuan Pemerintah Tahun 1957 , Desa Ara Condong terdiri dari sebagian sebelah utara Paya Kangkung Desa Kepala Sungai Kecamatan Secanggang dan sebahagian sebelah Timur Desa Mangga bergabung ke Desa Ara Condong, yang waktu itu di Pimpin oleh Kepala Kampung bernama T. Rien.
Pada Tahun 1960 Paya Kangkung sebelah Utara bergabung ke Desa Kepala Sungai Kecamatan Secanggang Daerah PTPN sampai sekarang dan Sei Mati Pasar 7 serta Kampung baru bergabung ke Desa Ara Condong dan sebahagian Kampung Baru bergabung dengan Desa Kwala Begumit dan Daerah tersebut Daerah Perkebunan PTPN.
Setelah berakhirnya masa Jabatan T. Rien sebagai Kepala Kampung dan terpilihnya Abd. Rahman sebagai Kepala Kampung Ara Condong dan sebagai Pembantu (Sekretaris) diangkat Isamuddin.
Setelah berakhirnya Jabatan Abd. Rahman sebagai Kepala Kampung, Asisten Wedana (Camat) Stabat menunjuk sebagai Pelaksana Saudara Kopral Sahnan di Buteprah (Koramil) sebagai Kepala Kampung Ara Condong Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat.
Kemudian Setelah terpilihnya T. Abdurrahman sebagai sebagai Kepala Kampung, beliau mengangkat Ahmad sebagai pembantu (Sekretaris) Kampung dan Jabatan Kepala Kampung pada Waktu itu sebelum Jabatannya berakhir. T. Abdurrahman meninggal dunia dan sebagai pelaksana Ahmad (Sekretaris) sampai dengan Tahun 1985. pada masa tersebut Kantor Pemerintahan Kepala Kampung/ Desa di Rumah Kepala Kampung sampai dengan Tahun 1981.
Setelah berakhirnya masa Jabatan Ahmad sebagai Pelaksana dan pada tahun 1985 diadakan Pemilihan Kepala Desa Ara Condong. Adapun Calon / Balon Kepala Desa Ara Condong saat itu adalah :
1. M. Sofyan
2. Amiruddin
3. Sulaiman Idris
Dari Hasil Pemilihan Kepala Desa Ara Condong tersebut terpilihlah M. Sofyan sebagai Kepala Desa Ara Condong (1985 s/d 1993), setelah terpilih menjadi Kepala Desa beliau mengangkat Ahmad sebagai pembantu ( Sekretaris) dan mengangkat 4 orang Pembantu (Kaur) dan 11 Kepala Dusun.
Dimasa Kepemimpinan M. Sofyan, Pemerintah Kabupaten memberikan bantuan kepada Kantor Desa Ara Condong berupa ganti rugi rumah penduduk ( Zuhari) untuk di Jadikan Kantor Desa Kemudian direhab bulan Januari/Februari 1985, dan pada tanggal 1 Maret 1985 Kantor Desa diresmikan oleh Camat Stabat yang saat itu di Jabat oleh Drs. Masri Zein.
Pada Tahun 1991 Desa Ara Condong kembali mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Langkat berupa Pendirian Bangunan Balai Pertemuan yang diresmikan oleh Bupati KDH Tingkat II Langkat H. Zulfirman Siregar pada tanggal 18 Nopember 1991.
Setelah berakhir masasa Jabatan M. Sofyan sebagai Kepala Desa Ara Condong Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat Tahun 1993, Panitia Pilkades mengadakan Pemilihan Kepala Desa Ara Condong, dengan Calon/ Balon sebagai berikut :
1. Ahmad
2. T. Amiruddin
3. Sulaiman Idris
Dari Hasil Pemilihan Kepala Desa Ara Condong tersebut terpilihlah Ahmad sebagai Kepala Desa Ara Condong (1993 - 2003), setelah terpilih menjadi Kepala Desa beliau mengangkat Dahlan sebagai Sekretaris dan mengangkat 4 orang Pembantu (Kaur) dan 11 Kepala Dusun serta terbentuknya BPD.
Setelah berakhir masasa Jabatan Ahmad sebagai Kepala Desa Ara Condong Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat Tahun 2003, Panitia Pilkades mengadakan Pemilihan Kepala Desa Ara Condong, dengan Calon/ Balon sebagai berikut :
1. M. Aminullah
2. Dahlan
3. Amri
Dari Hasil Pemilihan Kepala Desa Ara Condong tersebut terpilihlah M. Aminullah sebagai Kepala Desa Ara Condong (2003 - 2009), setelah terpilih menjadi Kepala Desa beliau mengangkat Sabdin sebagai Sekretaris, Hasan Basri sebagai Kaur Pemerintahan, Amri sebagai Kaur Pembangunan dan Syarifuddin sebagai Kaur Sosial serta 11 Kepala Dusun.
Kepala Desa terpilih juga menerima Aspirasi masyarakat memekarkan Dusun dengan menambah 1 Dusun yaitu Dusun XII Lubuk Durian dan melakukan Penggantian Perangkat Desa (Kepala Dusun berdasarkan hasil musyawarah desa di dusun tersebut dengan ada usulan masyarakat maka jumlah Dusun bertambah satu menjadi 12 Dusun . Adapun Nama Dusun dan Kepala Dusun adalah sebagai berikut :
1. Dusun I Ulu Brayun (Amiruddin menggantikan Ibnu Hayan)
2. Dusun II Randu Alas ( Usman AR)
3. Dusun III Famili (Salimin menggantikan Abd. Rahman)
4. Dusun I Pasar I (Warsino menggantikan Jalal)
5. Dusun Kampung Nangka (Ngadimun)
6. Dusun I Sei Mati (Suhartono menggantikan Hasan)
7. Dusun VII Wonogiri (Ponimin menggantikan Sarikun)
8. Dusun VIII Kampung Nangka (Samiran menggantikan Sulaiman Idris)
9. Dusun IX Kampung Baru (Isuluddin)
10. Dusun X Pasar II (Warsono)
11. Dusun XI Ulu Brayun (Ahmad Daud)
12. Dusun XII Lubuk Durian ( Marhan)
Setelah berakhir masasa Jabatan M. Aminullah sebagai Kepala Desa Ara Condong Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat pada tahun 2009, BPD dan Panitia Pilkades mengadakan Pemilihan Kepala Desa Ara Condong, dengan Calon/ Balon sebagai berikut :
1. M. Aminullah
2. Ali Imran
Pemilihan tersebut dibatalkan oleh Panitia berdasarkan hasil musyawarah dengan Calon dikarenakan tidak mencukupi jumlah pemilihan yang hadir sesuai dengan Peraturan Pemerintah (UU Pilkades)
Setelah 1 bulan pelaksanaan pemilihan pilkades yang bertama, maka BPD selaku panitia pelaksana mengadakan pemilihan kedua dengan calon yang sama.
Dari Hasil Pemilihan Kepala Desa Ara Condong tersebut terpilihlah M. Aminullah sebagai Kepala Desa Ara Condong (2009 - 2016), setelah terpilih kembali menjadi Kepala Desa beliau mengangkat Sabdin sebagai Sekretaris, Uswatun Hasanah sebagai Kaur Pemerintahan, Amri sebagai Kaur Pembangunan, Sutinah sebagai Kaur Sosial dan Azlina Herawati sebagai Kaur Keuangan serta 12 Kepala Dusun. Adapun Nama Dusun dan Kepala Dusun adalah sebagai berikut :
1. Dusun I Ulu Brayun (Amiruddin)
2. Dusun II Randu Alas ( Arsyam menggantikan Usman AR)
3. Dusun III Famili (Salimin)
4. Dusun I Pasar I (Burhanuddin menggantikan Warsino)
5. Dusun Kampung Nangka (Ngadimun)
6. Dusun I Sei Mati (Suhartono)
7. Dusun VII Wonogiri (Sri Wigiyatno menggantikan Ponimin)
8. Dusun VIII Kampung Nangka (Samiran)
9. Dusun IX Kampung Baru (Bakri menggantikan Isuluddin)
10. Dusun X Pasar II (Sudarsono menggantikan Warsono)
11. Dusun XI Ulu Brayun (Ahmad Daud)
12. Dusun XII Lubuk Durian ( Marhan)
Adapun Luas Wilayah Desa Ara Condong seluas 650 Ha, dengan batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Stabat Lama Kecamatan Wampu
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Stabat Baru/ Kwala Begumit Kecamatan Stabat
- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kepala Sungai Kecamatan Secanggang
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Stabat Baru Kecamatan Stabat
Sumber (Profil Desa Ara Condong Kecamatan Stabat dengan Situs http://desaaracondong.blogspot.com/2014/12/profil-desa-ara-condong.html)
Kamis, 19 Juli 2018
NAMA-NAMA PESERTA QURBAN MASJID AL-FALLAH ULU BRAYUN 1439 H/ 2018 M
DAFTAR NAMA-NAMA PESERTA QURBAN MASJID AL-FALLAH ULU BRAYUN 1439 H/ 2018 M
Hingga Batas akhir Pendaftaran Calon Peserta Qurban Masjid Al-Fallah Ulu Brayun 1439 H/2018 M, Jumlah Qurban sebanyak 8 (delapan) Ekor Lembu dengan jumlah Peserta Qurban 56 (lima puluh enam) orang.
Adapun Nama-Nama Pesrta Qurban Masjid Al-Fallah Ulu Brayun 1439 H/ 2018 M adalah sebagai berikut :
Jumat, 25 Mei 2018
Sabtu, 19 Mei 2018
AMALAN KHUSUS BULAN RAMADHAN (AMALAN HARI KE TIGA DAN HARI KE EMPAT)
Selasa, 15 Mei 2018
JADWAL IMSYAKIYAH RAMADHAN 1439 H / 2018 M (UNTUK DAERAH ULU BRAYUN DAN SEKITARNYA) "SELAMAT MENYAMBUT BULAN SUCI RAMADHAN 1439 H/ 2018 M"
JADWAL IMSYAKIYAH RAMADHAN 1439 H/ 2018 M
(UNTUK DAERAH ULU BRAYUN DAN SEKITARNYA)
"SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA RAMADHAN 1439 H/ 2018 M"
"SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA RAMADHAN 1439 H/ 2018 M"
Selasa, 24 April 2018
MUKJIZAT NABI MUHAMMAD S.A.W : BATU BERBICARA DAN POHON BERJALAN
MUKJIZAT NABI MUHAMMAD S.A.W : BATU BERBICARA DAN POHON BERJALAN
Batu bisa bicara yakni batu penggilingan di dapur siti fatimah azzahro binti rosulillah, silahkan simak kisahnya “kitab syarah ‘uqudul lujain”
روي عن أبي هريرة رضي الله عنه أنه قال: {دَخَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَات يَوْمٍ عَلَى ابْنَتِهِ فَطِمَةَ الزَّهْرَاء رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهَا، فَوَجَدَهَا تَطْحَنُ شَعِيْرًا عَلَى الرَّحَا وَهِيَ تَبْكِىْ، فَقَالَ لَهَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “مَا يُبْكِيْكِ يَا فَاطِمَةُ ؟، لاَ أَبْكَى اللهُ لَكِ عَيْناً”. فَقَالَتْ: “يَا أَبَتِ، أَبْكَانِيْ حَجَرُ الرَّحَا وَشُغْلُ البَيْتِ”، فَجَلَسَ النَّبِيُّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَهَا، فَقَالَتْ: “يَا أَبَتِ، مِنْ فَضْلِكَ، تَسْأَلُ عَلِيًّا أَنْ يَشْتَرِيَ لِيْ جَارِيَةً لِتُعِيْنَنِيْ عَلَي الطحِيْنِ وَعَلَى شُغْلِ البَيْتِ”. فَلَمَّا سَمِعَ النَّبِيُّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَلاَمَهَا قَامَ وَجَاءَ إِلَى الرَّحَا وَ أَخَذَ الشَّعِيْرَ بِيَدِهِ الْمُبَارَكَةِ الشَّرِيْفَةِ وَوَضَعَهُ فِيْ الرَّحَا،
Diriwayatkan dari Abi Hurairoh r.a : Suatu hari rosulullah datang kerumah puterinya Fathimah Azzahro,ia sedang menumbuk syair ditempat gilingan namun sambil menangis,Rosulullah bertanya : Apa yang yang membuatmu menangis wahai fathimah ? ia menjawab : Wahai ayahku,aku menangis karena batu gilingan ini dan semua pekerjaan rumah. Kemudian Rosul duduk disamping Fathimah,fathimah berkata lagi : Wahai ayahku,mohonkanlah pada Ali untuk membelikan aku seorang jariyah untuk membantu ku memasak dan menyelesaikan pekerjaan rumah. Ketika Nabi perkataan fathimah,maka nabi mendatangi batu gilinganan tersebut dan nabi menaburkan syair dalam gilingan itu dengan tangan beliau yang berkah nan mulia
وَقَالَ: “بسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم”، فَدَارَتْ وَحْدَهَا بِإِذْنِ اللهِ تَعَالَى، فَصَارَ يحبط لها الشَعِيْرَ بِيَدِهِ المُبَارَكَةِ، وَهِيَ تَدُوْرُ وَحْدَهَا، وتُسَبِّحُ اللهَ تَعَالَىْ بِلُغَاتٍ مُخْتَلِفَةٍ حَتَّى فَرَغَ الشَعِيْرُ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِلرَّحَا: “اسْكُنِيْ بإذْنِ اللهِ تَعَالَى”، فَسَكَنَتْ وَنَطَقَتْ بإذْنِ اللهِ الَّذِيْ أَنْطَقَ كُلَّ شَيْءٍ، فَقَالَتْ بِلِسَانٍ فَصِيْحٍ عَرَبِيٍّ: “يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالحَقِّ نَبِيًّا وَسُوْلاً، لَوْ أَمَرْتَنِي أَنْ أَطْحَنَ شَعِيْرَ الْمَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ لَطَحَنَتْهُ كُلَّهُ، وَإِنِّيْ سَمِعْتُ فِيْ كِتَابِ اللهِ: {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ لاَ يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ}،
Dan Nabi membaca basmalah,maka batu gilingan itu memutar dengan sendiri dengan izin Allah,Nabi mengumpulkan tepung syair itu dengan tangannya yang mulia,dan batu gilingan itu tetap berputar dengan sendiri,dan batu gilingan itu membaca tasbih dengan berbagai bahasa sehingga selesai menggiling semua syair.Rosul berkata : Berhentilah dengan izin Allah,maka gilingan itu beerhenti dan berkata dgn izin Allah,dia berkata dengan bahasa arab yang fasih : Wahai Rosulullah,Demi dzat yang telah mengutusmu dengan Haq menjadi nabi Nabi dan Rosul,Jika engkau memerintahkanku untuk memasak seluruh syair di masyriq dab maghrib,maka aku akan lakukan itu semua.sesungguhnya aku mendengar dalam kitabullah,ayat
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ لاَ يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ}
فَخِفْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ أَنْ أَكُوْنَ مِنَ الحِجَارَةِ اللاَّتِيْ يَدْخُلْنَ النَّاَر”. فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “أَبْشِرِيْ، فَإنَّكِ مِنْ حِجَارَةِ قَصْرِ فَاطِمَةَ الزَّهْرَاء فِيْ الْجَنَّةِ”. فَعِنْدَ ذَلِكَ فَرِحَتْ الرَّحَا وَاسْتَبْشَرَتْ وَسَكَنَتْ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاِبْنَتِهِ فَاطِمَةَ: “لَوْشَاءَ اللهُ يَافَاِطَمُة لَطَحَنَتْ لَكِ الرَّحَا وَحْدَهَا،
Aku takut ya rosulallah menjadi bagian dari batu yang masuk neraka.Rosulullah berkata : Berbahagilah engkau,engkau termasuk batu milik fathimah yang masuk syurga.Dan ketika dijelaskan demikian batu gilingan itu merasa bahagia dan diam. Kemudian rosul berkata kepada puterinya : Jika Allah menghendaki,maka Batu gilingan ini akan menggiling sendiri.
===> https://www.facebook.com/notes/ical-rizaldysantrialit/syarah-uquudul-lujain-bag-18/752330524787305
POhon bisa bicara dan berjalan
-pohon mengucapkan salam kepada nabi Muhammad SAW
– Mirqotul mafatih
5919 – وعن علي بن أبي طالب – رضي الله عنه – قال : كنت مع النبي – صلى الله عليه وسلم – بمكة ، فخرجنا في بعض نواحيها ، فما استقبله جبل ولا شجر إلا وهو يقول : السلام عليك يا رسول الله . رواه الترمذي ، والدارمي .
الحاشية رقم: 1
5919 – ( وعن علي بن أبي طالب – رضي الله عنه – قال : كنت مع النبي – صلى الله عليه وسلم – بمكة ، فخرجنا في بعض نواحيها فما استقبله جبل ) ، أي : حجر كما في رواية ( ولا شجر إلا وهو يقول : السلام عليك يا رسول الله ) فالحديث معجزة للنبي وكرامة للولي ( رواه الترمذي ، والدارمي )
–
-Pohon bisa berjalan,simak kisahnya
انقياد الشجر لرسول الله صلى الله عليه و سلم
عن جابر بن عبد الله رضي الله عنهما قال: سرنا مع رسول الله صلى الله عليه و سلم حتى نزلنا واديًا أفيح (أي واسعًا) فذهب رسول الله صلى الله عليه و سلم يقضي حاجته فاتبعته بإداوة من ماء فنظر رسول الله صلى الله عليه و سلم فلم ير شيئًا يستتر به فإذا شجرتان بشاطئ الوادي (أي جانبه) فانطلق رسول الله صلى الله عليه و سلم إلى إحداهما فأخذ بغصن من أغصانها فقال: انقادي علي بإذن الله فانقادت معه كالبعير المخشوش (هو الذي يجعل في أنفه خشاش وهو عود يجعل في أنف البعير إذا كان صعبًا ويشد فيه حبل ليذل وينقاد وقد يتمانع لصعوبته فإذا اشتد عليه وآلمه انقاد شيئًا) الذي يصانع قائده حتى أتى الشجرة الأخرى فأخذ بغصن من أغصانها فقال: انقادي علي بإذن الله فانقادت معه كذلك حتى إذا كان بالمنصف (هو نصف المسافة) مما بينهما لأم بينهما (يعني جمعهما) فقال: التئما علي بإذن الله فالتأمتا قال جابر: فخرجت أحضر (أي أعدو وأسعى سعيًا شديدًا) مخافة أن يحس رسول الله صلى الله عليه و سلم بقربي فيبتعد فجلست أحدث نفسي فحانت مني لفتة فإذا أنا برسول الله صلى الله عليه و سلم مقبلاً وإذا الشجرتان قد افترقتا فقامت كل واحدة منهما على ساق فرأيت رسول الله صلى الله عليه و سلم وقف وقفة فقال برأسه هكذا؟ وأشار أبو إسماعيل برأسه يمينًا وشمالاً ثم أقبل فلما انتهى إلي قال: يا جابر هل رأيت مقامي؟ قلت: نعم يا رسول الله قال: فانطلق إلى الشجرتين فاقطع من كل واحدة منهما غصنًا فأقبل بهما حتى إذا قمت مقامي فأرسل غصنًا عن يمينك وغصنًا عن يسارك قال جابر: فقمت فأخذت حجرًا فكسرته وحسرته (أي أحددته بحيث صار مما يمكن قطع الأغصان به) فانذلق لي (أي صار حادًا) فأتيت الشجرتين فقطعت من كل واحدة منهما غصنًا ثم أقبلت أجرهما حتى قمت مقام رسول الله صلى الله عليه و سلم أرسلت غصنًا عن يميني وغصنًا عن يساري ثم لحقته فقلت: قد فعلت يا رسول الله فعم ذاك؟ قال: إني مررت بقبرين يعذبان فأحببت بشفاعتي أن يرفه عنهما (أي يخفف) ما دام الغصنان رطبين – رواه مسلم
عن عبد الله بن عمر رضي الله عنهما قال: كنا مع رسول الله صلى الله عليه و سلم في سفر فأقبل أعرابي فلما دنا منه قال له رسول الله صلى الله عليه و سلم: أين تريد؟
قال: إلى أهلي
قال: هل لك في خير؟
قال: وما هو؟
قال: تشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأن محمدًا عبده ورسوله
قال: ومن يشهد على ما تقول؟
قال: هذه السلمة (شجرة من أشجار البادية)
فدعاها رسول الله صلى الله عليه و سلم وهي بشاطئ الوادي فأقبلت تخد (تشق) الأرض خدًا حتى قامت بين يديه فأشهدها ثلاثًا فشهدت ثلاثًا أنه كما قال ثم رجعت إلى منبتها ورجع الأعرابي إلى قومه وقال: إن اتبعوني آتك بهم وإلا رجعت فكنت معك رواه الطبراني في الكبير وأبو يعلى والبزار ورجال الطبراني رجال الصحيح
Peristiwa ini bermula manakala Rasulullah tengah melakukan perjalanan yang cukup jauh. Dalam perjalanan tersebut, baginda nabi mengajak serta Uqa’il bin Abi Tholib. Dan Uqa’il inilah yang nantinya akan menjadi saksi nyata terhadap kebenaran peristiwa tersebut. yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Peristiwa-peristiwa yang sungguh mengagumkan, yang membuat keimanan hati Uqail semakin bertambah kuat.
Kali pertama peristiwa mengagumkan ini terjadi saat Rasulullah SAW ingin membuang hajat. RAsulullah berjalan kesana kemari untuk menemukan tempat yang aman dan cocok untuk buang hajat. Namun, setelah mencari kesana kemari, Beliau tidak menemukan tempat yang aman lagi cocok untuk melakukan itu, karena posisi beliau kala itu ada di tengah hutan. Maka Rasulullah pun berkata kepada Uqa’il, “Hai Uqail, teruslah engkau berjalan sampai kepohon itu, dan katakanlah kepada pohon-pohon itu bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW berkata, ‘agar kamu semua datang kepadanya untuk menjadi aling-aling atau penutup baginya, karena sesungguhnya baginda Nabi akan mengambil air wudhu dan buang air besar.
Setelah memperoleh perintah itu, Uqail melangkahkan kakinya menuju pohon-pohon di sana. Namun, belum pula ia sempat mengucapkan sepatah katapun kepada pohon-pohon itu, mereka telah berjalan mendekati dan mengelilingi Rasulullah. Melihat peristiwa aneh dihadapannya,Uqail hanya mampu terdiam sekaligus takjub akan kebesaran Allah yang telah ia tunjukkan lewat pohon-pohon itu. “Masyaallah, baru kali ini aku melihat pohon itu berjalan”, katanya dalam hati.
MENCARI AIR
Setelah peristiwa itu, Rasulullah beserta Uqail melanjutkan perjalanan mereka. Jarak perjalanan yang cukup jauh, diantara semak dan belukar, membuat Uqail tidak mampu menahan rasa hausnya. Uqail meminta izin kepada Rasulullah untuk mencari air. Tapi sayangnya, tak jua ia peroleh air tersebut. Maka baginda Nabi berkata lagi kepada Uqail, “Hai Uqail, dakilah gunung itu dan sampaikanlah salamku kepadanya, serta katakan, jika padamu ada air, berilah aku minum”.
Uqail lalu pergi mendaki gunung itu, setelah sampai dihadapan sang gunung, dikatakannya apa-apa yang disabdakan oleh Baginda Nabi SAW. Belum pula ia selesai berkata, gunung itu dengan fasihnya berkata, “Katakanlah kepada Nabi SAW, sejak Allah SWT menurunkan ayat yang bermaksud, “Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu beserta keluargamu dari (siksa) api neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu”. Aku menangis sebab takut kalau aku akan menjadi bagian dari batu-batu itu, maka tidak ada lagi air padaku.
Dan demikianlah seterusnya, berbagai peristiwa menakjubkan itu terjadi pada diri Rasulullah SAW dan sahabat. Sesuatu yang mustahil dan tidak masuk akal dapat terjadi di dunia fana’ ini. Semua bergerak atas kehendak Allah Ta’ala. Dan bagi kita, cukuplah kisah-kisah diatas, menjadi bukti akan kebenaran Islam, dan membenarkan akan kerasulan Bagianda Nabi SAW serta semakin memantapkan hati ini untuk terus beribadah kepada Allah SWT.
“Maka ketika Mukjizat Nabi Muhammad itu ditunjukkan kepada para Sahabat, bertambahlah iman mereka”,
POHON BERJALAN DAN MENJADI SAKSI
Suatu saat seorang Arab badui mendekati Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau bersabda, “Hai orang Arab dusun, engkau akan pergi ke mana?” Dia menjawab, “Pulang ke rumah.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apakah engkau ingin kebaikan?” Orang Arab dusun tersebut berkata, “Kebaikan apa?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Engkau bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi selain Allah dan aku adalah Rasul-Nya.” Orang Arab dusun tersebut berkata, “Siapa yang menjadi saksi atas apa yang engkau katakan?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Pohon ini.” Beliau bersabda begitu sambil menunjuk ke arah salah satu pohon di tepi lembah. Kemudian pohon tersebut berjalan hingga berdiri di depan beliau.
Beliau meminta pohon tersebut bersaksi hingga tiga kali, dan pohon tersebut pun bersaksi seperti sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Dikisahkan pula oleh Ibnu Abbas bahwa seorang Arab Badui datang kepada Muhammad dan berkata, “Bagaimana aku bisa tahu bahwa engkau seorang nabi?” Rasul Shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Dengan kesaksian pohon kurma itu bahwa saya adalah Rasul Allah.” Sang Badui menyetujuinya. Rasul kemudian memanggil pohon kurma itu, spontan pohon itu bergerak menghampiri Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam lalu merunduk di hadapannya. Setelah itu, Rasul menyuruh pohon tersebut untuk kembali lalu ia pun kembali ke tempatnya. Si Arab Badui memeluk Islam saat itu, di tempat itu juga.
Demikian diriwayatkan oleh at-Tirmidzi.
LINK DISKUSI :
MUKJIZAT NABI MUHAMMAD S.A.W : KISAH NABI MUHAMMAD S.A.W MEMBELAH BULAN
Kisah Nabi Muhammad Membelah Bulan
Karena semua bermula dari para kaum Quraisy yang mendzalimi Nabi Muhammad SAW dan mendustakan perihal apa yang beliau ajarkan yakni tentang Islam.
Sehingga dari sanalah semua cerita singkat Nabi Muhammad membelah bulan dimulai.
Yakni karena semakin gencarnya dakwah yang dilakukan Rasullullah SAW bersama para sahabat membuat pemeluk Islam kian bertambah.
Melihat hal ini, orang-orang kafir Quraisy merasa sangat marah. Mereka berusaha membuat orang-orang di sekitar Nabi menjadi lemah keimanannya dengan beragam cara.
Mereka terus menantang Nabi Muhammad dengan berbagai keinginan yang tak masuk akal. Suatu ketika, para kafir Quraisy itu menyusun sebuah rencana untuk menyudutkan Nabi.
Mereka berencana untuk meminta Nabi Muhammad untuk melakukan hal yang mustahil di hadapan banyak orang sebagai bentuk olok-olok atas dakwah yang Beliau sampaikan.
Mereka meminta Nabi Muhammad untuk menunjukan mukjizat yang dimilikinya.
Para kafir Quraisy itu meminta agar Nabi Muhammad membelah bulan sebagai bentuk perwujudan kebenaran ajaran yang dibawa oleh beliau.
"Kalau memang engkau adalah seorang nabi, tunjukkanlah satu mukjizat kepada kami. Belahlah bulan purnama yang kini tengah temaram menjadi dua bagian. Letakan yang sebelah diatas gunung ini, dan letakan yang sebelahnya lagi di atas gunung itu."
Mendengar tantangan itu, Nabi Muhammad kemudian bertanya,
“Jika aku sanggup menjawab tantangan kalian, apakah kalian akan percaya jika aku memang diutus oleh Allah untuk menunjukan jalan kebenaran pada kalian?”.
Maka Nabi Muhammad SAW pun berdoa seraya berdzikir guna meminta pertolongan kepada Allah SWT.
Tak berselang lama, dengan mengangkat jari telunjuk, bulan purnama sempurna itu pun bisa terbelah menjadi dua, seakan membenarkan kisah mukjizat membelah bulan Nabi Muhammad SAW.
Kemudian atas izin Allah SWT, beliau meletakkan setengah bagian bulan di atas sebuah gunung, dan setengah bagian yang lain di atas gunung satunya.
Saat itu, tak seorang pun mengeluarkan suaranya. Mereka semua bergumam takjub dan memperhatikan dengan seksama dari apa yang terjadi.
Subhanallah, sungguh luar biasa. Allah yang Maha Besar, Allah yang Maha Tinggi telah membelahkan bulan untuk Nabi Muhammad di malam itu.
"Saksikanlah!!, Saksikanlah!!!." kata Nabi Muhammad kepada orang-orang kafir Quraisy yang menantangnya dengan lantang. Orang kafir itupun hanya bisa takjub dengan mata terbelalak.
Mereka sama sekali tak percaya dengan kejadian yang dilihatnya. "Ini Sihir!!!, Ya ini Sihir !!!" ujar beberapa orang di antara mereka.
Masih saja mengelak dari kebenaran yang telah terjadi, kaum tersebut pun dilema antara percaya dan tidak.
Kisah nabi muhammad membelah bulan dan kisah lengkap rasul / Pic source : pendidikan60detik
Hingga pagi harinya, kota Mekkah pun menjadi gempar karena banyak orang-orang yang membicarakan fenomena luar biasa semalam.
Di saat muslimin membicarakan keindahan dari fenomena itu, orang-orang kafir Quraisy justru masih tetap tak percaya.
Mereka menganggap jika peristiwa yang tadi malam terjadi adalah sihir dan tipuan mata belaka. Beberapa orang di antara kafir Quraisy itu kemudian berkata,
“Yang terjadi tadi malam hanyalah sihir. Sedangkan sihir pasti tidak akan sampai jauh pengaruhnya. Kita harus tanyakan pada para musafir yang datang hari ini.
Apakah peristiwa bulan terbelah semalam juga mereka lihat atau tidak”.
Mereka pun kemudian menunggu datangnya musafir yang singgah di hari itu. Tak berselang lama, para musafir kemudian datang.
Orang-orang kafir Quraisy yang semenjak tadi menunggu kemudian langsung bergumul, mendekati mereka untuk bertanya perihal peristiwa buan terbelah yang terjadi tadi malam.
Apakah mereka juga menyaksikannya tadi malam. Ternyata para musafir itu pun mengaku jika mereka juga melihat bulan yang terbelah menjadi dua bagian semalam.
Dengan penuh semangat, musafir-musafir itu lalu menceritakan secara rinci tentang apa yang mereka saksikan tadi malam.
Namun, meski kafir Quraisy itu sudah mendengarkan kesaksian para musafir, mereka tetap saja tidak percaya. Mereka malah mengatakan jika sihir Nabi Muhamad telah mencapai langit.
Karena bagi mereka, tak mungkin Nabi Muhammad membelah bulan dengan mudahnya menggunakan telunjuk.
Orang-orang kafir Quraisy itu telah terkunci mata hatinya, sehingga meski sudah melihat sesuatu yang benar-benar nyata mereka saksikan sendiri, mereka tetap saja berpaling dan memungkiri.
Sungguh Maha Besar Allah yang membuktikan kepada kaum kafir Quraisy tentang bagaimana Sang Pencipta yang memang patut untuk disembah.
Bukan hanya menjadi kisah lengkap Nabi Muhammad membelah bulan saja, namun kini banyak sekali para peneliti yang ingin tahu apakah benar bulan pernah terbelah.
Dan beberapa bukti pun terpampang nyata bagi mereka yang dikehendaki oleh-Nya.
Mengenai kisah mukjizat Nabi Muhammad membelah bulan, di era sekarang banyak sekali peneliti yang ingin mengetahui benarkah peristiwa tersebut pernah terjadi.
Karena dulu belum bisa membuktikan bulan itu terbelah karena sarana teknologi yang belum memadai.
Tetapi saat ini setelah manusia bisa menjelajah ke bulan dan melalui pesawat luar angkasa ditemukan bukti-bukti yang menandakan bulan pernah terbelah.
Bukti fakta yang kita lihat tadi mengungkapkan Mu’jizat Ilmiah Al Qur’an bahwa benarlah FirmanNya. Allah swt berfirman :
“Telah dekat datangnya Hari Kiamat dan Bulan telah terbelah. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: “(Ini adalah) sihir yang terus menerus”.
Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya”.
(QS. Al Qamar Ayat 1-3)
Dinyatakan juga dalam Hadits Nabi Muhammad saw :
“Dari Abdullah Berkata bahwa Bulan terbelah menjadi dua bagian di zaman Rasulullah, kemudian Rasulullah Saw bersabda: “Saksikanlah”
(HR. Muslim: 7249)
Saksi-saksi terbelahnya bulan saat itu, dicatat dalam beberapa manuskrip kuno. Seperti yang terdapat dalam manuskrip Madrid, Persia, India dan Bangsa Maya kuno.
Beberapa di antara manuskrip tersebut jelas menggambarkan bagaimana bulan terbelah dan bahkan raja India pada kala itu langsung memeluk Islam setelah mengetahui ada seseorang yang bisa membelah bulan, yakni Nabi Muhammad SAw.
Also read : Kisah Nabi Saleh, Nabi Ishaq dan Nabi Ilyasa
Salah satunya adalah video berikut ini yang menjelaskan bagaimana sisa retakan bulan pernah terbelah sebagai bagian dari kisah lengkap Nabi Muhammad SAW membelah bulan memang benar adanya.
Masihkah kita meragukan kekuasaan Allah SWT? Semoga video tersebut bisa menjadi gambaran tentang bagaimana mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW memang sungguh luar biasa.
Itulah beberapa fakta mengenai kisah Nabi Muhammad dapat membelah bulan. Diharapkan ulasan mengenai teladan nabi ini bisa menjadikan diri kita sebagai pribadi yang lebih baik lagi.
Bukan hanya membaca dan mengetahui perihal kisah mukjizat nabi muhammad saw membelah bulan saja. Namun lebih dari itu,
tentang bagaimana kesabaran Nabi Muhammad SAw dan juga kebesaran Allah SWT yang mampu menjadikan diri kita sebagai orang yang lebih menambah iman dan ketaqwaan lagi dalam beribadah. Aamiin.
Kisah Nabi Muhammad Membelah Bulan
Berbicara mengenai cerita Nabi Muhammad yang membelah bulan, pastilah dari kita banyak yang ingin tahu bagaimana kronologi mengapa hal tersebut bisa terjadi.Karena semua bermula dari para kaum Quraisy yang mendzalimi Nabi Muhammad SAW dan mendustakan perihal apa yang beliau ajarkan yakni tentang Islam.
Sehingga dari sanalah semua cerita singkat Nabi Muhammad membelah bulan dimulai.
Yakni karena semakin gencarnya dakwah yang dilakukan Rasullullah SAW bersama para sahabat membuat pemeluk Islam kian bertambah.
Melihat hal ini, orang-orang kafir Quraisy merasa sangat marah. Mereka berusaha membuat orang-orang di sekitar Nabi menjadi lemah keimanannya dengan beragam cara.
Mereka terus menantang Nabi Muhammad dengan berbagai keinginan yang tak masuk akal. Suatu ketika, para kafir Quraisy itu menyusun sebuah rencana untuk menyudutkan Nabi.
Mereka berencana untuk meminta Nabi Muhammad untuk melakukan hal yang mustahil di hadapan banyak orang sebagai bentuk olok-olok atas dakwah yang Beliau sampaikan.
Mereka meminta Nabi Muhammad untuk menunjukan mukjizat yang dimilikinya.
Para kafir Quraisy itu meminta agar Nabi Muhammad membelah bulan sebagai bentuk perwujudan kebenaran ajaran yang dibawa oleh beliau.
"Kalau memang engkau adalah seorang nabi, tunjukkanlah satu mukjizat kepada kami. Belahlah bulan purnama yang kini tengah temaram menjadi dua bagian. Letakan yang sebelah diatas gunung ini, dan letakan yang sebelahnya lagi di atas gunung itu."
Mendengar tantangan itu, Nabi Muhammad kemudian bertanya,
“Jika aku sanggup menjawab tantangan kalian, apakah kalian akan percaya jika aku memang diutus oleh Allah untuk menunjukan jalan kebenaran pada kalian?”.
Maka Nabi Muhammad SAW pun berdoa seraya berdzikir guna meminta pertolongan kepada Allah SWT.
Tak berselang lama, dengan mengangkat jari telunjuk, bulan purnama sempurna itu pun bisa terbelah menjadi dua, seakan membenarkan kisah mukjizat membelah bulan Nabi Muhammad SAW.
Kemudian atas izin Allah SWT, beliau meletakkan setengah bagian bulan di atas sebuah gunung, dan setengah bagian yang lain di atas gunung satunya.
Saat itu, tak seorang pun mengeluarkan suaranya. Mereka semua bergumam takjub dan memperhatikan dengan seksama dari apa yang terjadi.
Subhanallah, sungguh luar biasa. Allah yang Maha Besar, Allah yang Maha Tinggi telah membelahkan bulan untuk Nabi Muhammad di malam itu.
"Saksikanlah!!, Saksikanlah!!!." kata Nabi Muhammad kepada orang-orang kafir Quraisy yang menantangnya dengan lantang. Orang kafir itupun hanya bisa takjub dengan mata terbelalak.
Mereka sama sekali tak percaya dengan kejadian yang dilihatnya. "Ini Sihir!!!, Ya ini Sihir !!!" ujar beberapa orang di antara mereka.
Masih saja mengelak dari kebenaran yang telah terjadi, kaum tersebut pun dilema antara percaya dan tidak.
Kisah nabi muhammad membelah bulan dan kisah lengkap rasul / Pic source : pendidikan60detik
Hingga pagi harinya, kota Mekkah pun menjadi gempar karena banyak orang-orang yang membicarakan fenomena luar biasa semalam.
Di saat muslimin membicarakan keindahan dari fenomena itu, orang-orang kafir Quraisy justru masih tetap tak percaya.
Mereka menganggap jika peristiwa yang tadi malam terjadi adalah sihir dan tipuan mata belaka. Beberapa orang di antara kafir Quraisy itu kemudian berkata,
“Yang terjadi tadi malam hanyalah sihir. Sedangkan sihir pasti tidak akan sampai jauh pengaruhnya. Kita harus tanyakan pada para musafir yang datang hari ini.
Apakah peristiwa bulan terbelah semalam juga mereka lihat atau tidak”.
Mereka pun kemudian menunggu datangnya musafir yang singgah di hari itu. Tak berselang lama, para musafir kemudian datang.
Orang-orang kafir Quraisy yang semenjak tadi menunggu kemudian langsung bergumul, mendekati mereka untuk bertanya perihal peristiwa buan terbelah yang terjadi tadi malam.
Apakah mereka juga menyaksikannya tadi malam. Ternyata para musafir itu pun mengaku jika mereka juga melihat bulan yang terbelah menjadi dua bagian semalam.
Dengan penuh semangat, musafir-musafir itu lalu menceritakan secara rinci tentang apa yang mereka saksikan tadi malam.
Namun, meski kafir Quraisy itu sudah mendengarkan kesaksian para musafir, mereka tetap saja tidak percaya. Mereka malah mengatakan jika sihir Nabi Muhamad telah mencapai langit.
Karena bagi mereka, tak mungkin Nabi Muhammad membelah bulan dengan mudahnya menggunakan telunjuk.
Orang-orang kafir Quraisy itu telah terkunci mata hatinya, sehingga meski sudah melihat sesuatu yang benar-benar nyata mereka saksikan sendiri, mereka tetap saja berpaling dan memungkiri.
Sungguh Maha Besar Allah yang membuktikan kepada kaum kafir Quraisy tentang bagaimana Sang Pencipta yang memang patut untuk disembah.
Bukan hanya menjadi kisah lengkap Nabi Muhammad membelah bulan saja, namun kini banyak sekali para peneliti yang ingin tahu apakah benar bulan pernah terbelah.
Dan beberapa bukti pun terpampang nyata bagi mereka yang dikehendaki oleh-Nya.
Mengenai kisah mukjizat Nabi Muhammad membelah bulan, di era sekarang banyak sekali peneliti yang ingin mengetahui benarkah peristiwa tersebut pernah terjadi.
Karena dulu belum bisa membuktikan bulan itu terbelah karena sarana teknologi yang belum memadai.
Tetapi saat ini setelah manusia bisa menjelajah ke bulan dan melalui pesawat luar angkasa ditemukan bukti-bukti yang menandakan bulan pernah terbelah.
Bukti fakta yang kita lihat tadi mengungkapkan Mu’jizat Ilmiah Al Qur’an bahwa benarlah FirmanNya. Allah swt berfirman :
“Telah dekat datangnya Hari Kiamat dan Bulan telah terbelah. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: “(Ini adalah) sihir yang terus menerus”.
Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya”.
(QS. Al Qamar Ayat 1-3)
Dinyatakan juga dalam Hadits Nabi Muhammad saw :
“Dari Abdullah Berkata bahwa Bulan terbelah menjadi dua bagian di zaman Rasulullah, kemudian Rasulullah Saw bersabda: “Saksikanlah”
(HR. Muslim: 7249)
Saksi-saksi terbelahnya bulan saat itu, dicatat dalam beberapa manuskrip kuno. Seperti yang terdapat dalam manuskrip Madrid, Persia, India dan Bangsa Maya kuno.
Beberapa di antara manuskrip tersebut jelas menggambarkan bagaimana bulan terbelah dan bahkan raja India pada kala itu langsung memeluk Islam setelah mengetahui ada seseorang yang bisa membelah bulan, yakni Nabi Muhammad SAw.
Also read : Kisah Nabi Saleh, Nabi Ishaq dan Nabi Ilyasa
Fakta Ilmiah Mengapa Bulan Bisa Terbelah
Kisah mukjizat Nabi Muhammad saw membelah bulan pun masih terus berlanjur dengan adanya beberapa video yang menjelaskan bulan pernah terbelah.Salah satunya adalah video berikut ini yang menjelaskan bagaimana sisa retakan bulan pernah terbelah sebagai bagian dari kisah lengkap Nabi Muhammad SAW membelah bulan memang benar adanya.
Masihkah kita meragukan kekuasaan Allah SWT? Semoga video tersebut bisa menjadi gambaran tentang bagaimana mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW memang sungguh luar biasa.
Bukan hanya membaca dan mengetahui perihal kisah mukjizat nabi muhammad saw membelah bulan saja. Namun lebih dari itu,
tentang bagaimana kesabaran Nabi Muhammad SAw dan juga kebesaran Allah SWT yang mampu menjadikan diri kita sebagai orang yang lebih menambah iman dan ketaqwaan lagi dalam beribadah. Aamiin.
Langganan:
Postingan (Atom)
-
SEJARAH DESA ARA CONDONG (Foto : Kantor Desa Ara Condong) Kata Ara Condong dia...
-
DAFTAR NAMA-NAMA PESERTA QURBAN MASJID AL-FALLAH ULU BRAYUN 1439 H/ 2018 M Hingga Batas akhir Pendaftaran Calon Peserta Qurb...